MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN V (KOMUNITAS)
Pelayanan
Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupan Tentang Skrining Dan Deteksi
Dini Kanker Mamae
Dosen Pengampu : Restu Prihadini W, S.SiT
Disusun
Oleh:
Kelompok 7
1.
Hidayatul
Rizki (AKU.11.024)
2.
Inas
Nurfitriana (AKU.11.026)
AKADEMI
KEBIDANAN UNISKA KENDAL(AKU)
Jl.Soekarno
–Hatta No.99 Kendal
TAHUN
AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
PUji
syukur Penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,atas kesempatan dan kesehatan yang
diberikanNYA. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang “pelayanan
kesehatan wanita sepanjang daur kehidupan”. Dari berbagai sumber yang penulis
kutip dan sehingga terbentuknya suatu makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini bisa bermanfaat meskipun makalah ini masih banyak kekurangannya.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih atas
kerjasama kelompok dan support dari pembimbing. Kritik dan saran yang membangun
diharapkan penulis agar makalah ini menjadi sempurna.
Kendal, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... ....... 1
B. Tujuan................................................................................................. ....... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Skrining.............................................................................................. ....... 2
B. Deteksi dini......................................................................................... ....... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... ....... 8
B. Saran.................................................................................................. ....... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. ....... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar periode daur kehidupan wanita melampaui beberapa tahap
diantaranya bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, menopause/klimakterium. Masing-masing masa itu
mempunyai kekhususan, karena itu gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat
dikatakan khas karena merupakan penyimpanan dari faal yang khas pula dari masa
yang bersangkutan.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan
Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan
kekhususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan,
serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah
kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila
tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa
kehidupan selanjutnya.
B. Tujuan
1.
Mengetahui bentuk skrining wanita sepanjang daur
kehidupan.
2. Mengetahui
bentuk deteksi dini wanita sepanjang daur kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skrining Kanker Mamae
1. Pengertian
Skrining
Usaha
untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas,
dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan
secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat, atau benar – benar
sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan.
2. Tujuan
Skrining
Untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditentukan.
a. Bayi
1) Pada bayi perempuan telah memiliki folikel primordial
sebanyak 750000,yang kelak akan dikeluarkan ketika ovulasi.
2) Genetalia interna dan eksterna sudah
terbentuk,sehingga sudah dapat dibedakan dengan bayi laki-laki.
3) Pada usia 10
pertama, masih terpengaruh oleh hormone estrogen sehingga kadang ditemukan pada
bayi terjadi pembengkakan payudara(kadang disertai sekresi cairan seperti air
susu),kadang juga ditemukan perdarahan pervaginam seperti menstruasi.
4) Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak
menggunakan KPSP (kuesioner pra skrining
perkembangan) adalah untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
b. Masa
kanak-kanak
1) Pada periode
ini merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak.perkembangan otak
sangat cepat,sehingga pada masa ini disebut fase pertumbuhan dasar.
2) Pada periode ini juga merupakan masa kritis dimana
anak memerlukan ransangan atau stimulasi untuk
mengembangkan otak kanan dan otak kirinya.
3) Bentuk skrining terhadap tumbuh kembang anak dapat
dilakukan dengan menggunakan DDST (denver developmental screening test), sehingga bisa diketahui atau dinilai perkembangan anak
sesuai usia nya.
c. Masa pubertas
1)
Merupakan masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
2)
Masa pubertas ditandai dengan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder (pembesaran payudara, tumbuhnya rambut di pubis, ketiak) sampai kemampuan bereproduksi.
3)
Cepat lambat seorang anak
memasuki masa pubertas dipengaruhi bangsa iklim, gizi, kebudayaan. Semakin baik gizi seseorang semakin cepat akan
memasuki masa pubertas.
Adapun skrining yang di lakukan pada masa puberitas yaitu :
1)
Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
Terbukti 95% wanita yang
terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari
lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan
agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah
hari pertama haid) di rumah
secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat
dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri
maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan
dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeriksaan payudara dapat
dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
a) Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
b) Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan
diangkat di atas kepala. Dengan
maksud untuk melihat retraksi kulit atau
perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.
c) Tahap 3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan
badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
d) Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan
pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
a) Tahap 1.
Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring
menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau
handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan
bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa
sembarang benjolan atau
penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah,
dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan
kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk
merasakan benjolan. Gerakkan
tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan
kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm
kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke
atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling
payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga
putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan
ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.
e) Tahap 5.
Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan
teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau
tidak.
d. Masa
reproduksi
Masa reproduksi merupakan masa
terpenting bagi wanita (biasanya seorang wanita memasuki masa ini selama 33
tahun). Pada masa ini seorang wanita telah mampu mencetak generasi baru dengan
hamil, melahirkan, dan menyusui.
Seorang wanita yang dalam keadaan hamil apabila mendapatkan kebutuhan gizi
sesuai maka akan melahirkan bayi yang sehat yang kelak akan tumbuh dewasa. Demikian
pula pada saat wanita tersebut menyusui, apabila terpenuhi gizinya kemungkinan
terjadi keterlambatan tumbuh kembang pada bayinya akan kecil.
Bentuk screening pada masa ini
bisa diawali saat ibu melakukan kunjungan awal antenatal care. Pada saat ini
bidan melakukan pemeriksaan terhadap ibu, dari hasil pemeriksaan dapat
diperoleh hasil yang akan menentukan keadaan ibu dan janin. Bidan dapat
melakukan screening terhadap ibu hamil yang mempunyai resiko.
3. Manfaat Skrining
a. Meminimalisir terjadinya penyakit yang di derita.
b. Untuk mengetahui pengobatan apabila, diketahui adanya penyakit saat di
lakukan skrining.
c. Deteksi dini .
d. Mencegah keparahan terhadap penyakit yang di derita.
B. DETEKSI DINI
1. Pengertian
Deteksi dini ialah usaha untuk
mengidentifikasi/mengenali penyakit atau kelainan yang secara klinis belum
jelas, dengan menggunakan tes (uji), pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang
dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat,
benar-benar sehat, dan yang tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.
2. Tujuan Deteksi
Dini
Deteksi dini bertujuan
untuk mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih awal atau dengan kata
lain menemukan adanya kelainan sejak dini.
Deteksi pada ibu hamil mengandung makna :
a. Deteksi dini
pada ibu hamil yang berisiko, akan dapat menurunkan angka kematian ibu.
b. Kehamilan
merupakan hal yang bersifat fisiologis, tetapi perlu perawatan dini yang khusus
agar ibu dan janin sehat, tanpa pengawasan hal yang bersifat fisiologis dapat
menjadi patologis.
c. Bentu-bentuk
komplikasi yang terjadi dalam kehamilan.
Kadar hemoglobin ibu kurang dari 8 gr%, tekanan darah ibu di atas 130/90
mmHg, terdapat udema diwajah, preeklamsi dan eklamsia, perdarahan pervaginam,
ketuban pecah dini, letak lintang pada umur kehamilan lebih dari 32 minggu,
sungsang pada primigravida, sepsis, prematur, gameli, janin besar, penyakit
kronis pada ibu, riwayat obstetri buruk.
a. Bayi dan
Balita
Pada bayi dan balita deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan DDST
(denver devolopmental screening test).
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang pada bayi :
1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk
mengetahui atau menemukan status gizi kurang atau buruk.
2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk
mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita(keterlambatan),gangguan daya
lihat,gangguan daya dengar
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk
mengetahui adanya masalah mental emosional, autism dan gangguan pemusatan perhatian.
b. Pubertas
1) Gangguan pada
masa puberitas sering kali diakibatkan oleh pola hidup remaja, dengan pola
hidup yang sehat, akan mendapatkan tubuh yang sehat rohani dan jasmani.
2) Gangguan
menstruasi yang dialami pada remaja putri dapat merupakan indikasi adanya
gangguan pada organ reproduksi wanita.
3) Bidan dapat
melakukan penyuluhan-penyuluhan, bimbingan pada remaja putri dalam konteks
kesehatan reproduksi.
c. Klimakterium,
menopause, dan senium.
1) Gangguan yang
sering dialami pada masa ini adalah osteoporosis atau pengeroposan tulang,
hipertensi dan lain-lain.
2) Untuk
melakukan deteksi dini pada masa ini salah satu program pemerintah yaitu
posyandu lansia dapat merupakan solusinya. Pada masa ini seorang wanita secara
reproduksi sudah tidak dapat berperan, namun bukan berarti terbebas dari resiko
gangguan reproduksi. Salah satunya penyakit kangker serviks atau mulut rahim
biasanya terjadi pada masa ini. Pap smear merupakan salah satu cara untuk
mendeteksi adanya kangker mulut rahim.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami ambil dari masalah ini ialah Pada masa
kanak-kanak sudah Nampak perbedaan antara anak pria dan wanita, terutama dalam
tingkah lakunya, tetapi perbedaan ini ditentukan terutama oleh lingkungan dan
pendidikan. Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa. Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya cirri-ciri kelamin
sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi. Masa ini merupakan
masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun.
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa
peralihan yang normal, yang berlagsung beberapa tahun sebelum dan beberapa
tahun sesudah menopause.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan ialah, kesehatan reproduksi sangatlah
memerlukan perhatian semua pihak. Pengetahuan dan pemahaman serta tanggung
jawab yang tinggi sangat diperlukan dalam menangani masalah-masalah kesehatan
reproduksi. Pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan
kebutuhan penannganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta
kesinambungan antar fase kehidupan sangat perlu diterapkan. Sehingga masalah
kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat kita perkirakan dan dapat
kita tangani dengan baik sehingga tidak berakibat buruk pada masa kehidupan
selanjutnya. Demikianlah saran dari kami, jika ada kekurangan dari makalah ini
kami menerima kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Meilani,niken,dkk.2009.kebidanan
komunitas.fitramaya,Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar